Langsung ke konten utama

Proses Perkembangan Media Massa (Cetak, Elektronik, Foto, Online)

Setiap bentuk media massa memiliki karakteristik masing-masing dalam menyiasati publik dan menyajikan sebuah berita. Melalui karakteristik itu pula, setiap media dapat bekerja sama, saling melengkapi, tetapi juga sekaligus berkompetisi dalam meraih minat masyarakat sebagai sasaran utamanya.

Komunikasi massa memiliki beberapa ciri penting, diantaranya:
1. komunikasi berlangsung satu arah
2. komunikator bersifat melembaga
3. pesan yang disampaikannya bersifat umum
4. media yang digunakan menimbulkan keserempakan (dapat dibaca/didengar secara serempak)
5. komunikan bersifat heterogen (beragam)

Fungsi media diantaranya adalah untuk menyiarkan informasi, mendidik, menghibur, serta memengaruhi. Sedangkan efek yang ditimbulkan dari sebuah pesan adalah (1) agar pembacanya menjadi tahu; (2) agar terjadi perubahan sikap dan perilaku terhadap pembaca; dan (3) untuk meningkatkan kualitas intelektual para pembacanya.

Hingga saat ini, pers tetap mendapat julukan the fourth estate (kekuatan keempat) setelah tiga lembaga kekuasaan lainnya dalam proses pemerintahan, yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif yang mampu mengendalikan massa karena kekuasaan formalnya. Sedangkan pers mampu memengaruhi massa karena daya persuasinya yang kuat dan pengaruhnya yang besar kepada masyarakat.

  • Jurnalistik Media Cetak
Sekurang-kurangnya terdapat tiga jenis media cetak yang beredar di masyarakat, antara lain suart kabar, majalah, dan buku. Sejak masa awal perkembangannya hingga saat ini, ketiga jenis media cetak tersebut telah mengalami berbagai perubahan yang amat besar.

1. Surat Kabar (Koran)

Pada awal perkembangannya, di Itali, surat kabar, dalam bentuk posted bulletins, tumbuh secara bertahap, mulai dari bentuk yang amat sederhanalembaran-lembaran kertas yang dipublikasikan secara lokalhingga dalam bentuknya seperti yang sekarang dapat dilihat, dengan jumlah halaman yang banyak, serta wilayah distribusi yang luas.

2. Majalah

Majalah mulai berkembang sejak akhir abad ke-19. Majalah hadir sebagai media hiburan utama karena saat itu, baik radio maupun televise, belum banyak dikenal orang. Selain TV dan radio belum banyak dikenal, juga tidak setiap orang pada saat itu mampu untuk pergi menonton di bioskop.

3. Buku

Pada awal perkembangannya, buku tidak lebih dari suatu lembaran panjang yang pada kedua ujungnya dipasang kayu kecil, yang memungkinkan lembaran itu dapat dengan mudah dibuka dan digulung. Naskah panjang itu memuat pesan-pesan penulisnya yang ditulis secara bersambung, tanpa terpotong oleh batas halaman, seperti dalam bentuk yang kita lihat sekarang. Meskipun dari segi panjang dan lebarnya lembaran itu sangat bervariasiseperti halnya buku yang memiliki jumlah halaman yang berbeda-bedapada umumnya manuskrip itu dibuat dalam satu gulungan. Lalu, ia berkembang hingga dalam bentuknya seperti yang kini bisa kita nikmati.

  • Jurnalistik Media Elektronik
Penemuan baru di bidang teknologi komunikasi dan informasi telah mendorong berkembangnya media elektronik. Berbagai kemajuan dan perubahan terjadi dalam percepatan yang semakin meningkat.

1. Radio

Meskipun media cetak terus melancarkan kegiatannya dalam upaya memengaruhi opini dunia dengan cara mengunjungi jutaan manusia lewat informasi dan hiburan, abad ke-20 mulai mengisyaratkan lahirnya era informasi dan komunikasi elektronik. Kelahiran era baru dunia informasi ini telah mengubah pola konsumsi informasi masyarakat. Kebiasaan konsumen dalam menyantap bahan cetak berubah menjadi menambah waktu lebih lama untuk mendengarkan radio.

Radio memiliki banyak kelebihan, seperti kesederhanaan bentuk (portability) dan kemampuan yang tinggi untuk menjangkau setiap pendengarnya yang sedang melakukan kegiatan lain, bahkan sedang menikmati media massa lainnya. Kini,  sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi-informasi, radio terus berkembang, serta mampu mempertahankan posisinya sebagai the fifth estate (kekuatan kelima) setelah pers dalam tatanan kehidupan sosial.

2. Televisi

TV mulai diperkenalkan kepada public pada acara Pameran Dunia pada 1939. Perjalanannya terus melaju sehingga pada 1950-an dikenal sebagai “television’s golden era”. TV terus berkembang pesat dan semakin popular di masyarakat. Pada 1960-an, TV telah memasuki berbagai sector kehidupan, termasuk kehidupan politik. TV mulai dimanfaatkan untuk kepentingan-kepentingan politik praktis.

Pada 1970-an, sebagai implikasi dari perkembangannya yang cukup pesat, mulai muncul berbagai tanggapan dan kritik, terutama menyangkut efeknya yang luar biasa bagi masyarakat. Marshall McLuhan mengemukakan pandangannya tentang TV. Menurutnya, media televisi telah mampu menggiring masyarakat pada corak berpikir seperti “kaca spion” (rear view). Segala sesuatunya dilihat sebagai realitas yang bukan sesungguhnya.

Perkembangan dan perubahan media televise, baik dalam program maupun dalam peningkatan teknologi baru, akan menawarkan cara-cara baru bagi public dalam pemanfaatan sarana televisi pada masa mendatang. Pada gilirannya, sangat mungkin bila pola konsumsi informasi yang baru ini juga akan berakibat pada pembentukan gaya hidup para pemilik dan penontonnya.

  • Jurnalistik Foto
Media foto pertama kali ditemukan oleh Joseph Nicephone Niepce yang memulai pekerjaannya di bidang ini pada 1813. Pada awalnya, Niepce masih mencoba-coba dengan menggunakan peralatan tradisional, dan baru pada tiga tahun berikutnya sistem film negatif, seperti apa yang lama digunakan masyarakat kita hingga digunakannya model digital, ia temukan. Jauh sebelum itu, banyak orang yang sudah mencoba melakukan kegiatan dalam bentuk penggunaan suatu alat semacam kamera yang mereka sebut camera obscura. Alat ini digunakan untuk menggambar pemandangan alam. Mereka membuat boks besar, lalu diberi lubang kecil, dan lewat lubang itulah mereka melihat batas-batas alam yang bisa tergambar dalam lukisannya.

Penggunaan foto jurnalistik dalam koran dan majalah mulai berkembang pada 1930-an. Perkembangannya sangat cepat sehingga pada gilirannya teknologi foto dapat mendorong perkembangan media jurnalistik. Foto jurnalistik kemudian tumbuh menjadi suatu konsep dalam sistem komunikasi yang sekarang disebut komunikasi foto (photographic communication).

Dilihat dari sisi fungsinya, menurut Edwin Emery, foto jurnalistik berfungsi untuk menginformasikan (to inform), meyakinkan (to persuade), dan menghibur (to entertain) para pemakai media tersebut. Sedangkan efektivitas penggunaan foto jurnalistik sangat bergantung pada bagaimana foto itu diambil oleh seorang fotografer, ditempatkan dan dikombinasikan secara tepat oleh para editornya dalam media massa yang menjadi salurannya.

  • Jurnalistik Online
Kehadiran media online pada era globalisasi ini telah menambah perbendaharaan media baru (new media) untuk menolong para pembacanya. Inilah salah satu produk teknologi informasi yang telah berhasil merambah dunia baru melalui jaringan internet. Akses jaringannya yang cepat, murah, dan mudah seolah telah menghipnotis publik untuk bergantung pada media ini, khususnya untuk memperluas jaringan serta referensi bagi para penggunanya. Kebutuhan masyarakat sangat tertolong melalui media online.


Daftar Pustaka:
Saeful Muhtadi, Asep. 2016.  Pengantar Ilmu Jurnalistik. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seputar Bangunan Rumah di Kampung Naga Tasikmalaya

    Kampung Naga sebagai kampung atau daerah yang masih menjaga adat dan budaya leluhur, tentu memiliki ciri khas tersendiri baik dari segi bahasa, sistem pengetahuan, sistem kemasyarakatan, teknologi, mata pencaharian, sistem religi, mau pun keseniannya. Dari segi bangunan, rumah-rumah di Kampung Naga berupa rumah panggung yang tanpa ditembok, disemen, atau pun dicat. Filosofi dari bangunan ini, yakni memiliki kepala, badan, dan kaki. Bangunan ini juga disebut bangunan anti gempa. Masyarakat Kampung Naga meyakini, sebesar apa pun gempa, tidak akan mampu merobohkan rumah adat mereka.     Kebiasaan masyarakat Kampung Naga yang hidup bersama alam, menjadikan Kampung Naga tetap lestari. Sebagai contoh, meski pun lokasi Kampung Naga ini di dekat sungai, tapi tidak pernah kebanjiran; di lembah tapi tidak pernah longsor; kemarau panjang tetapi tidak sampai kekeringan, dan sebagainya. Mempertahankan bentuk dan bahan bangunan adalah salah satu amanat leluhur yang masih dipatuhi oleh masya

Sejarah Singkat Ketidakharmonisan Hubungan Indonesia-Malaysia dan Konflik-Konflik yang Pernah Terjadi

A. Sejarah Singkat Ketidakharmonisan Hubungan antara Indonesia dan Malaysia Indonesia dan Malaysia merupakan dua negara yang terletak di Asia Tenggara. Keduanya bertetangga dan memiliki banyak persamaan, bahkan masih satu rumpun. Namun sangat disayangkan, kelamnya sejarah Indonesia dan Malaysia menyebabkan hubungan yang tidak harmonis dan berkepanjangan hingga saat ini. Pada tahun 1962-1966, terjadi perang yang tak terelakkan antara Indonesia dan Malaysia. Perang ini disebut Konfrontasi Indonesia-Malaysia. Konfrontasi adalah sebuah perang mengenai masa depan Malaya (Malaysia bagian barat), Brunei (sekarang Brunei Darussalam), Borneo utara (sekarang Sabah), dan Sarawak. Pemicu perang ini adalah karena Federasi Malaya ingin lebih dikenal sebagai Persekutuan Tanah Melayu pada 1961, dan ingin menggabungkan Brunei, Sabah, dan Sarawak ke dalam Feerasi Malaysia. Keinginan Federasi Malaya ini dianggap tidak sesuai dengan Persetujuan Manila yang telah disepakati antara Federasi Malaya

Mengenali Karakter Menurut @DaudAntonius dan @PsikologID

     Karakter adalah kumpulan dari sifat manusia yang didapatkan dari pola sikap yang dilakukan terus menerus oleh seseorang.   A.     Ekstrovert atau Introvert Ciri-ciri Introvert (Pribadi Tertutup) :         1.      Merasa canggung dan kaku, ketika banyak orang melihat ke arah orang tersebut 2.      Lebih senang menyendiri 3.      Lebih senang bekerja sendiri 4.      Berhati-hati dan cenderung memilih dalam berteman 5.      Dalam memutuskan sesuatu, cenderung lama berpikir dan menimbang sesuatu 6.      Ketika berada dalam suasana baru, biasanya sibuk sendiri 7.      Ketika menghadapi masalah, cenderung menyimpan dan mencari solusinya sendiri 8.      Merasa nyaman, ketika berada dalam kondisi tenang dan damai 9.      Lebih suka mengerjakan tugas dengan cara sendiri 10.    Seorang penasihat yang baik   Ciri-ciri Ekstrovert (Pribadi Terbuka) :      1.      Mendapat energi dari berinteraksi dan berbicara dengan orang lain 2.      Merasa nyaman untuk berkenalan dan berbicara deng