Bagi seorang
mahasiswa, menulis adalah kegiatan yang tak bisa dilepaskan dari kehidupan
sehari-hari. Hampir setiap tugas yang diberikan oleh dosen akan menuntut
mahasiswa untuk menuangkan ide/gagasannya. Disinilah mengapa seorang mahasiswa
diharuskan aktif menulis, terlebih bagi mahasiswa Hubungan Masyarakat (Humas).
Namun, banyak
mahasiswa yang belum tahu betapa pentingnya menulis untuk menunjang kegiatan
mereka. Adapula yang menulis hanya ketika diberikan tugas oleh dosennya.
Padahal, sebagai mahasiswa, sudah sepatutnya menjadikan menulis sebagai
aktivitas utama mereka selain membaca. Dan bagi mahasiswa Humas, dituntut
memiliki kemampuan menulis karena seorang Humas kelak akan mengelola segala hal
yang berhubungan dengan PR Writing atau
penulisan kehumasan, dan penulisan lainnya.
PR Writing diantaranya berupa press
release, newsletter, inhouse magazine, online media, dan sebagainya. Selain
PR Writing, seorang Humas juga harus menguasai
penulisan jurnalistik. Untuk itu, mahasiswa Humas harus membiasakan diri untuk
menulis dari sekarang, agar terbiasa dengan hal-hal yang berhubungan dengan
tulis-menulis apabila kelak bekerja sebagai praktisi humas ataupun Public Relations Officer (PRO).
Ketika perusahaan
sedang menjadi sorotan publik dan menjadi pusat perhatian wartawan, maka akan
lebih efektif apabila orang Humas mengonfirmasi kepada wartawan dengan bahasa
tulisan, melalui media sosial maupun web site
perusahaan. Selain agar arah pembicaraannya jelas, tidak menimbulkan keambiguan
dan salah kutip, Humas juga memiliki bukti tertulis apabila terjadi ‘salah
kutip’ oleh wartawan.
Keterampilan yang harus
dimiliki oleh seorang Humas bukan hanya Public
Speaking, menjalin hubungan baik perusahaan, dan menjaga citra positif
perusahaan saja, tetapi juga dalam hal tulis-menulis. Oleh karena itu, sebagai
mahasiswa Humas, sudah sepatutnya menjadikan menulis sebagai ‘teman kedua’
setelah membaca.
Komentar
Posting Komentar